A. Sejarah Singkat MTs Sunan Ampel
MTs Sunan Ampel berdiri pada bulan Juli 1990 terletak di kecamatan Semampir Kota Surabaya, tepatnya di Tenggumung Wetan Merpati II/1 Kelurahan Wonokusumo,
Kecamatan Semampir.
Latar belakang berdirinya MTs Sunan Ampel adalah untuk memberi kesempatan
belajar kepada siswa-siswi SD/MI yang lulus dan ingin melanjutkan pada jenjang
SMP di daerah, khususnya di sekitar Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
Kota Surabaya. Hal ini di dasarkan pada kenyataan, yaitu banyaknya lulusan SD/MI
yang ingin melanjutkan ke jenjang SMP. Namun, jumlah MTs yang ada di Kecamatan
Semampir masih sedikit dan jumlah daya tampungnya juga sedikit, hingga
didirikanlah Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel yang dipelopori oleh para tokoh
Agama di Kelurahan Wonokusumo waktu itu. Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel ini
ada dalam naungan Kementerian Agama, dan dikelolah sendiri oleh pengurus
yayasan di bawah pimpinan KH. Ali Ridlo’i Syamsuddin. Adapun yang menjadi
Kepala Sekolah pertama kali adalah Drs. M. Jailani, karena beliau telah
berpengalaman dalam bidang pendidikan. Beliau juga menjadi tokoh agama di
sekitar kelurahan Wonokusumo.
Selama madrasah ini berdiri sampai sekarang telah mengalami empat kali
pergantian kepala sekolah diantaranya:
1. Drs. Jailani
2. Dra. Misbiyah
3. Dra. Efi Mafruchah
4. Muhamad Hilmi, S.HI, M.Sy
Selain keadaan yang telah dijelaskan
diatas, dasar pendirian Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel adalah
untuk membentuk manusia yang berpengetahuan agama Islam, sehingga dengan
mengetahui ajaran-ajaran Islam akan menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah
SWT, dan berbudi pakerti luhur kepada sesama manusia, sehingga akan menjadi
manusia yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.
Dalam perkembangannya Madrasah Tsanawiyah Putra-Putri Surabaya terus
berbenah dalam rangka meningkatkan kualitas anak didik yang dipercayakan untuk
belajar di Madrasah Tsanawiyah ini. Saat ini Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel
mempunyai 9 ruang rombel yang terdiri dari kelas VII sebanyak 3 ruang, VIII
sebanyak 3 ruang, dan IX sebanyak 3 ruang, dengan jumlah tenaga pendidik +
23 orang (Hasil interview dengan bapak Muhamad Hilmi sebagai kepala MTs Sunan
Ampel. Pada tanggal 30 Desember 2012
B. Letak Geografis
Berdasarkan dokumen yang diberikan oleh salah satu TU MTs Sunan Ampel. MTs
Sunan Ampel berada di Jalan Tenggumung Wetan Merpati II/1 Kelurahan Wonokuusmo
Kecamatan Semampir. Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Kota Surabaya
dengan luas bangunan ± 500 m2. Sedang luas tanah + 1 Hektar
dan memiliki ruang kelas 9 ruang, semua gedung terpakai untuk proses belajar
mengajar, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah
barat
: Sungai
- Sebelah
utara
: Jalan
- Sebelah
timur
: Perumahan Penduduk
- Sebelah
selatan
: Perumahan Penduduk
Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel ini sedikit
jauh dari jalan raya. Sehingga suasananya tidak bising dan
menjadikan sekolah ini tempat yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar
(Dokumen KTSP MTs Sunan Ampel, 2012)
C. Struktur Organisasi MTs Sunan Ampel
Keterangan:
= Garis Instruksi
= Garis Koordinasi
D. Visi, Misi dan Tujuan
Visi
“Terwujudnya sumber daya manusia yang berilmu, beramal, berakhlak mulia,
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT“
Misi
1. Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga dapat berkembang secara
optimal sesuai potensi yang dimiliki;
2. Menyelenggarakan
kegiatan keterampilan dan pengembangan diri (ekskul) sehingga dapat
mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki siswa;
3. Mengupayakan pemanfaatan
waktu dan sumber daya manusia agar memberikan hasil terbaik bagi perkembangan
siswa;
4. Mengembangkan metode
pembelajaran berdiversifikasi / beraneka ragam;
5. Mengoptimalkan proses
pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, demokratis dan agamis;
6. Meningkatkan nilai
kecerdasan dalam prestasi akademik maupun non akademik;
7. Meningkatkan penguasaan
teknologi informasi dan komunikasi
8. Melaksanakan bimbingan
dan konseling secara berdaya guna dan berhasil guna;
9. Menanamkan kepedulian
social dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan dan
optimalisasi dalam pengamalan ajaran agama;
10. Melaksanakan sikap waskat /
pengawasan melekat dalam kehidupan sehari hari.
Tujuan
1. mengoptimalkan proses
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah;
2. mengikuti kejuaraan bidang
tulis, olahraga dan seni tingkat provinsi;
3. membekali siswa untuk
mengikuti kelompok belajar yang dikhususkan untuk menghadapi
4. momentum penting (seperti
Lomba OSN, UTS/UAS dan UN);
mengembangkan metode pembelajaran
berdiversifikasi (beraneka ragam) dengan memberikan pelayanan kepada siswa
sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya;
5. membiasakan 90% siswa
melaksanakan kegiatan budaya membaca keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi;
6. membekali 75% siswa untuk
mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler;
7. membekali 75% siswa untuk
mampu mengakses berbagai informasi yang positif melalui internet;
8. membiasakan bertukar pendapat
dan mencari solusi dalam penyelesaian masalah;
9. mewujudkan lingkungan sekolah
yang memiliki kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air,
semangat kebangsaan serta dapat mengimplementasikan ajaran agama melalui shalat
berjamaah dan baca tulis Alquran.
10. menjadikan hidup
bermasyarakat saling toleransi dan bertata krama;
11. mewujudkan agar setiap pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik memiliki alat kendali yang dapat meningkatkan
spiritualisme di bidang keagamaan dalam bertugas (Dokumen
KTSP
MTs Sunan Ampel, 2012).
0 komentar :
Posting Komentar